Tujuh orang prajurit tewas dibantai tentara separatis dan beberapa orang
prajurit disandera. Maka segera dilakukan operasi untuk mencari
prajurit yang masih disandera. Karena prajurit yang disandera tidak
ditemukan, maka komandan lapangan emosi dan akhirnya menghajar para
pemuda yang diduga anggota separatis hingga empat orang tewas dan
puluhan orang babak belur. Komandan lapangan akhirnya ditahan karena
dituduh salah prosedur. Panglima tentara menjenguk dan bertanya pada
komandan lapangan.
Panglima : "Kenapa kamu menyalahi prosedur?"
Mayor Jono: "Karena semuanya tutup mulut, Jendral."
Panglima : "Biarpun mereka tutup mulut,sebaiknya kita sabar saja. Sekarang TNI lagi disorot, jadi harus hati-hati."
Mayor Jono: "Bagaimana nggak emosi, Tujuh anak buah saya tewas, dan lima
prajurit lagi sedang disandera dan disiksa. Apakah Jendral akan tinggal
diam jika menjadi saya?"
Panglima : "Ya!!!"
Mayor Jono: "Gila! Jendral sudah gila!!!"
Panglima : "Saya tidak gila Mayor, Saya pakai akal yang logis. Pertama,
tentara sedang disorot, kedua, warga sekitar masih trauma akibat operasi
ini. Ketiga... "
Mayor Jono: "Yang ketiga apa Jendral?"
Panglima: "Pajurit kita masih buaanyak!!"
Mayor Jono : "????!!!!!"
0 comments:
Post a Comment